Saturday, 19 October 2013

PERAWAT BANGGA MERAWAT BANGSA


Karena lanjut studi profesi ners, jadi akhir-akhir ini di sibukkan dengan laporan-laporan yang bikin kepala jadi pusing tujuh keliling lapangan bola. =,= pembimbing-pembimbingnya bikin mumet… belum lagi berurusan sama kakak2 senior yang gaLak2 (gak semuaaa siihhh…)
Saya ingin curhat tentang Studi Profesi Ners saya. Mungkin ada yang awam dan belum tau. Jadi gini, NERS (Ns.) itu adalah lanjutan dari Sarjana Keperawatan, kalo di program sarjananya kita belajar tentang teori-teorinya, di Profesi Ners ini kita turun ke lahan a.k.a Rumah sakit dan mempraktik teori-teori yang selama ini di pelajari di program sarjana keperawatan ke praktik keperawatan yang nyata. Kurang lebih seperti itu…
                Jujur yaaa, saya adalah orang yang suka sekali bermimpi ini itu. dan dari sekian banyak mimpi dan angan-angan, KEPERAWATAN bukanlah impian saya. -_-
Dulu niiih, waktu SD, saya ingin sekali jadi detektif gara-gara baca komik detektif Conan (masih terbawa-bawa sampe sekarang, bawaaannya suka pengen menyelidiki… hehehe). Gara-gara komik itu juga saya ingin jadi Pengacara. Kenapa? Soalnya saya suka sama karakter mamanya Ran (pacar Conan) yang notabene adalah pengacara. Kereeen banget. Ingin jadi pengusaha, General Manager… iiihhh, Keren banget!!! Ini gara-gara nonton drama2 yang latar belakangnya dunia kantor dimana pemeran utama wanitanya adalah seorang wanita karir sukses. -_-‘ Tapi, karena gak berhasil, saya Cuma bisa berdo’a semoga dapat suami seorang GM… (eheeemmmm…. #KodeMerah) heheheee… Just Kidding!!!
Terus, pas nonton filmnya Tamara Blezensky (karena dulu saya penggemar dia) yang judulnya ISSUE dimana Tamara berperan sebagai News anchor, saya jadi ingin jadi news anchor  juga. Trus, gara-gara keseringan nonton National Geographic, pengen jadi arkeolog atau scientist di bidang biologi terus berpetualang di hutan bersama Dora dan Diego sambil teriak BERHASIL BERHASIL BERHASIL!!!! *mimisan*
                Jadi siapakah yang menjerumuskan saya ke lembah dunia keperawatan ini??? Tidak lain dan tidak bukan adalah orang tua saya sendiri yang tidak mengerti akan keinginan dan kemauan anaknya untuk bertualang di alam bebas dan menemukan fosil-fosil dinosaurus. Mereka tidak mau anaknya mengejar-mengejar para koruptor dengan mic dan pertanyaan-pertanyaan yang tajam. Mereka tidak mau melihat saya sidang di pengadilan. Mereka ingin anak menggunakan seragam putih-putih. Menjadi perawat!!! katanya biar ada yang merawat kalau sakit, terus menurut mereka semua cita-cita yang saya ingin wujudkan tidak memiliki harapan dan kejelasan yang pasti. (haduuuuuhhh belum tau aja ini ortu dengan “segala ketidakjelasan dan tantangan” sebagai seorang perawat.)
                Singkat cerita, berhubung saya adalah anak yang sangat berbakti dan berbudi luhur, maka saya menuruti nasehat orang tua saya. Jadilah sekarang saya disini, di titik ini. Suka tidak suka, mau tidak mau disinilah saya. Saya harus konsekuen dengan pilihan saya untuk tidak mempertahankan mimpi-mimpi dan lebih memilih untuk berbakti dan menuruti orang tua.
 Kebanyakan orang ketika berada diposisi seperti ini akan selalu menyalahkan orang tua. Mereka selalu bilang, “ini bukan impian saya, ini karena paksaan orang tua.” Padahal, sebenarnya kalo kita benar-benar mau untuk mempertahankan mimpi itu kita bisa kok. Tapi kita sendiri yang memilih untuk berhenti dan menyerah. Jadi, stop menyalahkan orangtua, keadaan, atau apapun itu. JUST DO IT SINCERELY. Meskipun, saya akui pada awal-awal saya juga malas-malasan kuliah sampe nilai semester-semester awal anjlok. Hehehe….
Saat praktek/dinas di rumah sakit di bandingkan dengan duduk manis kuliah di dalam kelas sangat berbeda. Kalo di kelas kita cuma dengar teorinya saja, kalopun praktik paling juga di phantom/boneka. Tapi, pas bersentuhan langsung dengan pasien, aduuuuhhhh… Mampus!!! Kagok abis… apalagi pas awal-awal. Pasien tuhhh tipenya macam-macam. Ada yang dieeeeemmmm banget, cenderung sinis malah. Tapi ada juga yang bawel abis. Protes ini itu. iiihhh, pasien kayak gini nih yang bikin sebel. -_-‘
Praktek Profesi Ners ini benar-benar memperlihatkan seperti apa dunia keperawatan yang sebenarnya. Ini benar-benar membuka mata saya. Menjadi Ners yang professional Tidak mudah, tapi tidak juga sulit kalo kita mau berusaha. Sangat banyak tantangannya. Mulai dari dalam diri kita sendiri, bagaimana caranya untuk meningkatkan kualitas diri kita sebagai seorang perawat dengan mningkatkan wawasan dan pengetahuan kita supaya benar-benar menjadi perawat yang berkualitas untuk memberikan asuhan keperawatan. Bukan hanya sekedar di mulut saja. Lalu barulah kita bisa menghadapi tantangan dari luar, agar masyrakat lebih mengenal profesi kita. PERAWAT. Bahwa kita juga memiliki andil penting dalam meningkat kesehatan masyarakat. IT’S GONNA BE A LONG JOURNEY, NURSES!!! But, I believe we can make it. 
Kini, itulah mimpi saya. Saya sudah tidak bermimpi lagi untuk memecahkan  kasus pembunuhan seperti Detektif Conan walaupun kadang-kadang saya masih suka sok-sok menganalisa fakta dan bukti-bukti untuk membukti kebenaran sebuah hipotesa. Haaalllaaaahhhh!!! =..=
Saya sudah melupakan keinginan saya berdiri ditengah ruang sidang sebagai dan berjalan dilorong-lorong perusahaan besar sebagai seorang GM. Saya sudah tidak mau lagi menemukan fosil dinosaurus atau species tumbuhan baru yang bentuknya aneh dan unik di hutan belantara bersama Dora dan Diego.
                Saat ini yang saya inginkan adalah menjadi SEORANG PERAWAT PROFESIONAL yang berwawasan luas, yang membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar manusia, yang melayani pasiennya dengan hati, SEORANG PERAWAT YANG MANDIRI. I’M PROUD TO BE A NURSE. FIGHTING!!!! *PakeIkatKepala*

2 comments:

  1. Nah lohhh....! Kok ceritanya nyaris sama yah kya saya. Trjerumus krna dri keinginan ortu hahahaaa

    ReplyDelete
  2. Hehehehe..... Sprti di jodohin... Awalx gak mau, ujung2nya cinta... :D

    ReplyDelete