Karena lanjut studi
profesi ners, jadi akhir-akhir ini di sibukkan dengan laporan-laporan yang
bikin kepala jadi pusing tujuh keliling lapangan bola. =,=
pembimbing-pembimbingnya bikin mumet… belum lagi berurusan sama kakak2 senior
yang gaLak2 (gak semuaaa siihhh…)
Saya ingin curhat
tentang Studi Profesi Ners saya. Mungkin ada yang awam dan belum tau. Jadi
gini, NERS (Ns.) itu adalah lanjutan dari Sarjana Keperawatan, kalo di program
sarjananya kita belajar tentang teori-teorinya, di Profesi Ners ini kita turun
ke lahan a.k.a Rumah sakit dan mempraktik teori-teori yang selama ini di
pelajari di program sarjana keperawatan ke praktik keperawatan yang nyata.
Kurang lebih seperti itu…
Jujur
yaaa, saya adalah orang yang suka sekali bermimpi ini itu. dan dari sekian
banyak mimpi dan angan-angan, KEPERAWATAN bukanlah impian saya. -_-
Dulu niiih, waktu SD, saya ingin
sekali jadi detektif gara-gara baca komik detektif Conan (masih terbawa-bawa
sampe sekarang, bawaaannya suka pengen menyelidiki… hehehe). Gara-gara komik
itu juga saya ingin jadi Pengacara. Kenapa? Soalnya saya suka sama karakter
mamanya Ran (pacar Conan) yang notabene adalah pengacara. Kereeen banget. Ingin
jadi pengusaha, General Manager… iiihhh, Keren banget!!! Ini gara-gara nonton
drama2 yang latar belakangnya dunia kantor dimana pemeran utama wanitanya
adalah seorang wanita karir sukses. -_-‘ Tapi, karena gak berhasil, saya Cuma
bisa berdo’a semoga dapat suami seorang GM… (eheeemmmm…. #KodeMerah) heheheee…
Just Kidding!!!
Terus, pas nonton filmnya Tamara
Blezensky (karena dulu saya penggemar dia) yang judulnya ISSUE dimana
Tamara berperan sebagai News anchor, saya jadi ingin jadi news anchor juga. Trus, gara-gara keseringan nonton
National Geographic, pengen jadi arkeolog atau scientist di bidang biologi
terus berpetualang di hutan bersama Dora dan Diego sambil teriak BERHASIL
BERHASIL BERHASIL!!!! *mimisan*
Jadi
siapakah yang menjerumuskan saya ke lembah dunia keperawatan ini??? Tidak lain
dan tidak bukan adalah orang tua saya sendiri yang tidak mengerti akan
keinginan dan kemauan anaknya untuk bertualang di alam bebas dan menemukan
fosil-fosil dinosaurus. Mereka tidak mau anaknya mengejar-mengejar para
koruptor dengan mic dan pertanyaan-pertanyaan yang tajam. Mereka tidak mau melihat saya sidang di pengadilan. Mereka ingin anak
menggunakan seragam putih-putih. Menjadi perawat!!! katanya biar ada yang merawat kalau sakit, terus menurut mereka semua cita-cita yang saya ingin wujudkan tidak
memiliki harapan dan kejelasan yang pasti. (haduuuuuhhh belum tau aja ini ortu
dengan “segala ketidakjelasan dan tantangan” sebagai seorang perawat.)
Singkat
cerita, berhubung saya adalah anak yang sangat berbakti dan berbudi luhur, maka
saya menuruti nasehat orang tua saya. Jadilah sekarang saya disini, di titik
ini. Suka tidak suka, mau tidak mau disinilah saya. Saya harus konsekuen dengan
pilihan saya untuk tidak mempertahankan mimpi-mimpi dan lebih memilih untuk berbakti
dan menuruti orang tua.
Kebanyakan orang ketika berada diposisi
seperti ini akan selalu menyalahkan orang tua. Mereka selalu bilang, “ini bukan
impian saya, ini karena paksaan orang tua.” Padahal, sebenarnya kalo kita
benar-benar mau untuk mempertahankan mimpi itu kita bisa kok. Tapi kita sendiri
yang memilih untuk berhenti dan menyerah. Jadi, stop menyalahkan orangtua,
keadaan, atau apapun itu. JUST DO IT SINCERELY. Meskipun, saya akui pada
awal-awal saya juga malas-malasan kuliah sampe nilai semester-semester awal
anjlok. Hehehe….
Saat praktek/dinas
di rumah sakit di bandingkan dengan duduk manis kuliah di dalam kelas sangat
berbeda. Kalo di kelas kita cuma dengar teorinya saja, kalopun praktik paling
juga di phantom/boneka. Tapi, pas bersentuhan langsung dengan pasien, aduuuuhhhh…
Mampus!!! Kagok abis… apalagi pas awal-awal. Pasien tuhhh tipenya macam-macam.
Ada yang dieeeeemmmm banget, cenderung sinis malah. Tapi ada juga yang bawel
abis. Protes ini itu. iiihhh, pasien kayak gini nih yang bikin sebel. -_-‘
Praktek Profesi
Ners ini benar-benar memperlihatkan seperti apa dunia keperawatan yang
sebenarnya. Ini benar-benar membuka mata saya. Menjadi Ners yang professional
Tidak mudah, tapi tidak juga sulit kalo kita mau berusaha. Sangat banyak
tantangannya. Mulai dari dalam diri kita sendiri, bagaimana caranya untuk
meningkatkan kualitas diri kita sebagai seorang perawat dengan mningkatkan
wawasan dan pengetahuan kita supaya benar-benar menjadi perawat yang berkualitas untuk memberikan asuhan keperawatan.
Bukan hanya sekedar di mulut saja. Lalu barulah kita bisa menghadapi tantangan
dari luar, agar masyrakat lebih mengenal profesi kita. PERAWAT. Bahwa kita juga
memiliki andil penting dalam meningkat kesehatan masyarakat. IT’S GONNA BE A
LONG JOURNEY, NURSES!!! But, I believe we can make it.
Kini, itulah mimpi
saya. Saya sudah tidak bermimpi lagi untuk memecahkan kasus pembunuhan seperti Detektif Conan
walaupun kadang-kadang saya masih suka sok-sok menganalisa fakta dan
bukti-bukti untuk membukti kebenaran sebuah hipotesa. Haaalllaaaahhhh!!! =..=
Saya sudah melupakan keinginan saya
berdiri ditengah ruang sidang sebagai dan berjalan dilorong-lorong perusahaan
besar sebagai seorang GM. Saya sudah tidak mau lagi menemukan fosil dinosaurus
atau species tumbuhan baru yang bentuknya aneh dan unik di hutan belantara
bersama Dora dan Diego.
Saat
ini yang saya inginkan adalah menjadi SEORANG PERAWAT PROFESIONAL yang
berwawasan luas, yang membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar manusia, yang
melayani pasiennya dengan hati, SEORANG PERAWAT YANG MANDIRI. I’M PROUD TO BE A
NURSE. FIGHTING!!!! *PakeIkatKepala*
Nah lohhh....! Kok ceritanya nyaris sama yah kya saya. Trjerumus krna dri keinginan ortu hahahaaa
ReplyDeleteHehehehe..... Sprti di jodohin... Awalx gak mau, ujung2nya cinta... :D
ReplyDelete