Monday 7 December 2015

NASIB TENAGA HONORER

Apa sih definisi tenaga honorer? Tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu pada isntansi pemerintah atau yang pengahsilannya menjadi beban APBN/APBD. Itu yang saya dapat dari hasil googling.
Saya sendiri punya definisi khusus untuk tenaga honorer. Menurut Mumu, Definisi TENAGA HONORER adalah karyawan dengan status paling rendah yang bekerja pada suatu instansi pemerintahan yang harus selalu siap siaga melakukan tugas-tugas tertentu. Perhatikan baik-baik pada kata TUGAS-TUGAS TERTENTU. karena ketika menjadi tenaga honorer akan banyak tugas-tugas tertentu yang akan di bebankan ke kamu. Dari yang penting sampai gak penting.
Kalau kamu jadi tenaga honorer, seperti yang saat ini sedang saya alami. Maka, kamu harus siap-siap disuruh ini itu, kadang-kadang mengerjakan yang bukan tugas kamu, gak boleh mengeluh capek tapi dapat gaji paling rendah. Saya sendiri merasa ALHAMDULILLAH dengan gaji saya saat ini. Lumayan untuk jomblo seperti saya. Cukup buat beli bedak, lipstik, perawatan wajah dan kawan-kawannya.
Namun, pada sebagian honorer lain sungguh sangat miris. Apalagi kalau honorernya pakai istilah "mengabdi". Wiiihhhh... Alamat gak bakal dapat gaji. Seperti teman-teman saya yang kerja di puskesmas. Mereka hanya dapat bayaran dari BPJS yang di bayar per tindakan. Tahu berapa? Tidak sampai 400ribu. Bukannya memandang enteng uang. Tapi, hellooooo? 400rb mau di pakai apa? Bukan hanya perawat saja. Setahu saya guru juga sama. Kalau masih honorer gajinya tidak sampai 500rb/bulan. Itu pun di bayar per tiga bulan. Miris yah? :'(
Kalau kamu seorang tenaga honorer itu artinya kamu harus siap-siap mengerjakan hal-hal yang sebenarnya tidak penting, bisa mereka lakukan sendiri, hanya karena kamu seorang honorer maka harus kamu yang mengerjakannya.
Contohnya : ketika ada yang tanya "Mu, punya penjepit kertas?" Itu artinya apapun yang sedang kamu kerjakan, kamu harus berdiri dan mencarikan penjepit kertas.
"Mu, ambilkan saya SK di bundle." Kamu harus segera berdiri dan mengambilkan SK yang di cari padahal dia duduk tepat di dekat lemari SK. :'( Yaaa ALLAH.... :'(
"Mu.... Coba sini deh... Bantu edit ini." Apapun yang sedang dikerjakan harus cepat bangkit dan segera menuju sumber suara.
Gitulah sehari-hari yang saya alami. Itu cerita sebagai tenaga honorer. Kamu? Hehehe
PS: Pokoknya teman-teman honorer semangat yaa... Hidup memang keras. :") cumumut eeeaaahhhh :D

Saturday 5 December 2015

TULISAN ISENG TENTANG SAYANG

Sayang. Panggilan yang diucapkan pada orang yang special bagi kita. Sebuah ungkapan perasaan. Kata ini kadang di penggal menjadi SAY dan YANG …. SAY ditujukan pada teman, umumnya wanita yang menggunakan panggilan ini. Kami para wanita saling memanggil SAY… Siapapun namanya dipanggil SAY. Dan AJAIBNYA, kami tidak bingung ‘SAY’ yang mana yang dimaksud. Meskipun sedang mengobrol dengan jumlah lebih dari dua orang dan saling memanggil SAY, tetap aja gak bingung siapa yang di maksud.
Tapi, panggilan SAY ini paling pantang diucapkan sesame laki-laki. 100% akan disangka GAY kalau sesama cowok saling manggil SAY. Geli banget dengarnya. Entah kenapa? Tapi kalau cewek saling manggil SAY tidak akan pernah disangka lesbian. Kecuali yang manggil SAY itu tampilannya keliatan mencurigakan kalau dia lesbian, *U Know What I Mean*.
Lain SAY lain YANG. YANG lebih romantis. Konon katanya bisa membuat seseorang menjadi BAPER alias Bawa Perasaan (istilah anak zaman sekarang). Panggilan ini ditujukan pada seseorang yang menempati tempat khusus di hati. Eheeemmm :”) Jadi, kata YANG ini sebaiknya dan seharusnya hanya ditujukan pada yang sudah HALAL aja. Suami ke Istri, Istri ke suami.  Kan nyesek tuh udah panggil-panggilan YANG tapi ujung-ujungnya PHP. Bertahun-tahun tiap hari nanya “YANG udah makan belum? YANG udah madi belum? YANG lagi dimana?” lalu akhirnya bertemu di pelaminan, tapi sebagai tamu. Ya ALLAH… *tabung oksigen mana tabung oksigen?*
Jadi, intinya. Letakkanlah SAYANG, SAY dan YANG pada tempatnya. OK udah. Assalamualaykum :-*
PS : JANGAN BIKIN ORANG BAPER DENGAN PANGGILAN SAYANG KALAU UJUNG2NYA GAK DIBAWA KE PENGHULU
:-D

SAKITNYA PENGKHIANATAN

    Sebenarnya apa yang membuat seorang laki-laki setia pada wanitanya? Kecantikannya? Kebaikan hatinya? Atau apa? Saya sangat tidak mengerti.
Wanita yang berkarir sering kali dikambing-hitamkan laki-laki saat mereka berpaling ke lain hati. Terlalu sibuk katanya. Kurang perhatian katanya. Tapi buktinya ada juga wanita yang memilih untuk tidak berkarir, mengurus rumah tangga, mencintai anak dan suaminya sepenuh hati, pun tetap saja si laki-laki berpaling ke lain hati. Terlalu membosankan katanya. Tidak menggetarkan hati lagi katanya.
Seandainya mereka tahu bagaimana rasa sakitnya seorang wanita ketika mengetahui pengorbanan dan cinta mereka dikhianati. Saya tidak yakin jika para lelaki pengkhianat ini mampu bertahan menahan sakitnya. Tapi wanita bisa. Mereka tetap berdiri tegak meski sudah perasaannya sudah hancur lebur, babak belur. Semangat untuk menata hidupnya lagi. Bahkan memaafkan atas semua luka yang sudah digoreskan.
Suatu sore saat sedang menunggu jam pulang pulang kantor, boss saya bilang “Sebenarnya kalau bukan karena cinta, tidak akan kita ini bertahan. Gaji kita lebih tinggi daripada suami. Cuma karena cinta yang bikin bertahan.” Saat itu boss sedang mengomentari masalah rumah tangga salah seorang rekan kerja. Suaminya berselingkuh pada saat dia sedang hamil anak kedua dengan usia kandungan menjelang empat bulan. Bayangkan betapa berat bebannya rekan kerja saya itu. Namun dia tetap bertahan dan tetap menampakkan senyumnya. Seandainya saja dia dan suaminya bertukar posisi, saya tidak yakin suaminya akan mampu menahan rasa sakit yang saat ini dirasakan rekan kerja saya itu.
Yang paling menyakitkan adalah saat rekan kerja saya – sebut saja Kembang untuk memudahkannya, datang ke rumah selingkuhan suaminya dan memergoki langsung perselingkuhan itu. Si Suami bukannya merasa bersalah, malah menghina Kembang, istrinya sendiri dihadapan selingkuhannya. Bayangkan betapa jatuhnya harga dirinya sebagai seorang istri saat itu. “Dasar perempuan gila!” Kalimat itu terucap tanpa beban sama sekali.
Kini istri yang telah memberikannya anak, yang setiap hari menyiapkan makanan baginya, mencuci pakaian kotornya, menjaga kesehatannya, selalu menjadi tempat bersandarnya saat dia lelah, saat ini dimatanya tidak lebih dari PEREMPUAN GILA. Saya tidak bisa membayangkan jika saat itu saya berada di posisi kembang. Mungkin saya akan jatuh pingsan seketika.
Sungguh saya tidak mengerti. Laki-laki mungkin punya sejenis penyakit “amnesia” di otaknya. Mereka mudah sekali melupakan apa yang telah diberikan padanya. Cinta dan pengorbanan wanita yang dengan tulus setia mendampingi mereka menguap begitu saja.
Semoga saja wanita-wanita yang mengalami pengalaman seperti Kembang, mampu melewatinya. Meski dengan darah dan air mata. Dan semoga saya dan yang kebetulan membaca ini tidak mengalaminya. AAMIIN.