Tuesday 27 December 2016

Review Lipstik Elizabeth Helen


Lipstik dari brand Elizabeth Helen ini sebenarnya bukan nama baru. Soalnya sebelum masuk Indonesia secara resmi, lipstik ini sudah cukup dikenal sebagai oleh-oleh orang umroh atau haji. Lipstik saya review sekarang pun kebetulan adalah oleh-oleh dari suami kakak sepupu  sewaktu umroh. Sebelum Elizabeth Helen resmi masuk

Ok deh, let's check it out. Saya mau review tiga warna yaitu 49, 50 dan 18.



Sunday 25 December 2016

Review: Maybelline Dream Satin Skin Air Whipped Foundation Shade B00



Untuk sehari-hari saya nggak pakai foundation soalnya berat banget dimuka. Saya adalah pecinta BB dan CC cream. Soalnya BB dan CC lebih terasa ringan (tergantung brand juga sih). Cuman ini direkomendasiin sama kakak sepupuku. Katanya bagus. Jadi cobain aja. Kebetulan mau ada acara pesta pernikahan teman. So, Maybelline Dream Satin Air Whipped Foundation ini khusus di jajal saat pas kondangan kemarin

Let's check this product out, teman-temaaaan.

Friday 23 December 2016

SAYA DAN NYINYIR

Kalian pernah dengar istilah nyinyir? Pernaaah dong ya?

Nyinyir itu kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet. Cuman sekarang selain cerewet nyinyir sudah mengalami pergeseran makna, ditambah jadi sinis. Sinis sendiri dalam KBBI artinya bersifat mengejek atau memandang rendah; tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat baik yg ada pd sesuatu. Point pentingnya adalah TIDAK MELIHAT SUATU KEBAIKAN APAPUN ATAUPUN MERAGUKANNYA.

Akhir-akhir kalau saya perhatikan media sosial isinya penuh dengan orang-orang NYINYIR. Ada yang upload begini, di nyinyirin. Ada yang upload begitu, dinyinyirin. Nyinyirin hal-hal yang negatif siiih wajar, tapi kadang hal-hal yang nggak masuk akal pun di nyinyirin.

Saturday 10 December 2016

REVIEW MOISTURIZER, SUNBLOCK DAN FACE WASH DARI EMINA

Kondisi kulitku akhir-akhir ini adalah mudah kekurangan air tapi kelebihan minyak. Kalau dulu tuh cuma berminyak aja, tapi sekarang jadi makin rumit karena masalah dehidrasi kulit ini. Jadi semakin rumit pula cari perawatan sehari-hari. Kemarin sudah teratasi sih sama wardah aloe vera gel (bisa lihat disini). Tapi tetap saya harus cari dong pendampingnya supaya muka ini bisa lebih sehat. 

Karena saya punya kulit muka yang sensitif dan gampang jerawatan maka saya MENGHINDARI skincare yang dalam bentuk KRIM YANG TERLALU KENTAL. Paling-paling juga pakai BB cream, itupun saya cari yang teksturnya ringan dan tidak terlalu 'membebani' kulit.

Tuesday 29 November 2016

FILLER, TANAM BENANG, OPERASI PLASTIK, YA ATAU TIDAK?

Zaman sekarang apa sih yang nggak bisa? Kayaknya istilah itu memang benar adanya. Hal-hal yang zaman dulu tidak terbayangkan sekarang ada di depan mata. Kemajuan teknologi di segala bidang telah mempermudah hidup manusia. Alhamdulillah kita hidup di zaman sekarang. Mau apa-apa gampang.

Bidang kedokteran, khususnya aesthetic pun mengalami kemajuan. Kamu yang pesek bisa mancung, warna bola mata kamu bisa di ganti permanen, kulit hitam bisa diputihin, model bibir dower atau tipis bisa dipilih, rahang bisa di gergaji. Pokoknya asal ada uang cantik bisa dibeli. Makanya nggak salah kalau zaman sekarang ada istilah 'cantik itu tidak cuma sakit tapi juga mahal'.

(Sumber gambar : globaltimes.cn)


Sunday 27 November 2016

HASIL TES DNA KISSWINNARR POSITIF ANAK MT

(Agak nggak nyambung sih gambar sama isi postingannya. hehehe. Sumber  Ig @ukik_rm)

Lama sekali ingin meluapkan apa yang ada dalam isi kepala saya terhadap kasus anak yang minta pengakuan bapaknya. Minta pengakuan loh, bukan minta uang atau apa. Tapi susaaaahnya minta ampun. Sampai-sampai harus berurusan sama polisi dan sampai tes DNA segala. Karena bapaknya nggak mau ngakuin. Iiiisshhh. Jujur saya KEZEL sama orang tua macam ini. Apalagi, bapaknya ini sering muncul di TV ngomong tentang "kebaikan". Dia sendiri nggak ngakuin anak kandungnya. Durhaka kamu Sardenman!!! -_-

Saturday 26 November 2016

Review Wardah Hydrating Aloe Vera Gel



Mau review produk dari Wardah lagi nih. Di postinganku yang lama kan sempat  review hasil dari pemakaian wardah acne series yang hasilnya mengecewakan karena nggak cocok. Kalau mau baca silahkan klik disini. Nah, kali saya coba Hydrating Aloe Vera Gel-nya dan kupas secara tajam, setajam mulut emak-emak yang suka nyinyir =D

Tuesday 22 November 2016

PENGALAMAN MENYEBALKAN DENGAN KURIR EKSPEDISI

Sebelum kalian baca ini lebih jauh dan  lebih dalam lagi, saya mau mmmm... apa ya itu namanya? Semacam disclaimer gituh, bahwa ini sama sekali bukan untuk menjelekkan perusahaan ekspedisi (dalam hal ini ekspedisi anu). Ini lebih condong ke personalnya, yaitu kurirnya ekspedisi anu.

Ok. Ini pengalaman yang masih hot from the oven. Jadi awalnya saya belanja di socio***. Nggak banyak sih. Cuma mascara. Jadi ceritanya mau ngetes aja. Enak nggak belanja di socio*** atau enakan pake aplikasi.

Wednesday 16 November 2016

DI NYINYIRIN KARENA BELUM NIKAH

Mungkin kalian sudah lelah, bosan ataupun muak mendengarkan curhatan jomblo. Tapi pleaaaaase, biarkan saya curhat. 'Aku sudah tidak sanggup dengan semua ini, TIIIIIIDAAAAAKKK' *Adegan ala-ala sinetron.

(Sumber *gambar kucing* : hellopet .com)

Entah ini cuma perasaan saya saja yang terlalu sensitif atau apa, akhir-akhir ini saya merasa muak, capek, kesel yang tingkatnya super tinggi. Orang-orang pada rese tanya-tanya "kapan nikah kapan nikah?" Malah kadang saat mereka bertanya mereka tidak menggunakan kata 'nikah' di belakang kata 'kapan'. Mereka cukup berkata "kapan?" sambil kasih ekspresi yang benar-benar horor dan membuat saya cukup paham apa arti dan arah pertanyaan itu.

Saturday 12 November 2016

Review Ovale Vitamin Wajah 'Essential Vitamin Face Lightening'


Review lagi ciiiinnttt... Kali ini mau review Ovale Vitamin Wajah. Vitamin wajah punya ovale ini ada dua varian. Merah sama kuning. Saya pilih yang kuning karena ada janji "mencerahkan" kulitnya. Kalau yang merah itu lebih untuk menghaluskan. Menurut ovale kandungan bunga matahari dalam Ovale Essential Vitamin Face Lightening-nya ini mampu mencerahkan, menyamarkan noda, menghilangkan kusam dan melembabkan kulit. Saya butuh ituuuuu!!! :"(

Thursday 10 November 2016

KAMU PUNYA PAYUDARA? WASPADA!!!!

Kalian tahu kanker? Yakin deh pasti kalian tahu. Minimal pernah dengar. Jujur yaaa, saya sebelum Kuliah keperawatan dan terjun praktek di rumah sakit saya sama sekali tidak terlalu peduli bahkan cuek dengan isu kanker ini. Bahkan sampai sudah kuliah pun, saya masih cuek bebek. Kenapa? Karena saya  merasa bahwa kanker itu hanya ada di drama-drama korea. Iya, serius. Saya ini korban drama korea. Kalau kalian tahu drama jadul "Starway to Heaven" atau "Endless Love", dua drama ini diakhiri dengan kematian  pemeran utama wanita yang terkena kanker. Karena drama-drama atau pun sinetron apalah apalah itulah saya jadi berpikir "aahh... kanker cuma ada di drama-drama. Biar dramanya sedih dan laris, kalau di kehidupan nyata paling juga nggak ada yang seperti itu". Entahlah, ini lugu, polos atau apa? (-..-)

Saturday 5 November 2016

REVIEW MASCARA & EYELINER PIXY

Emmmm... saya bukan tipe cewek yang dandan full cetar membahana kalau keluar-keluar rumah. Yang penting pakai BB cream, bedak, ataupun apapun itu yang bisa mencegah dari kekusaman dan melindungan dari sinar UV yang merusak kulit. Intinya SPF, SPF, SPF. Tapi sebagai wanita, ada kalanya centil-centil dan genit-genitnya keluar. Jadi pengen make up sedikit-sedikit. Nah, saya mau berbagi review sedikit tentang make up mata murah meriah sembelit yang saya pakai. Pixy eyeliner dan Pixy waterproof mascara.


Wednesday 2 November 2016

MEMOTRET PEMBANGUNAN INDONESIA : BAIK HATI SETENGAH-SETENGAH

Kalau kalian warga Kendari yang sehari-hari melewati kawasan lampu merah perempatan pasar wua-wua dari arah by pass, mungkin kalian tidak asing dengan bocah berambut ikal dan berkulit gelap yang setia menjajahkan korannya setiap pagi. Senin sampai jum'at setiap saya berangkat kerja anak ini selalu ada di lampu merah itu. Kadang, di lampu merah itu juga ada anak perempuan yang umurnya mungkin sekitar tujuh tahun mengemis pada pengguna jalan yang sedang menunggu lampu hijau.


(Dok. pribadi, bocah penjual koran)

Pemandangan yang disuguhkan tiap pagi itu benar-benar menggelitik hati saya. Anak sekecil itu bekerja mencari uang. Padahal seharusnya dia berada di sekolah, belajar dan bermain dengan teman sebaya. Sementara tidak jauh dari situ, sebuah proyek pembangunan dengan dana besar sedang dikerjakan. Bahkan beberapa waktu lalu jalanan dipenuhi debu akibat proyek pelebaran jalan di sana sini. Pembangunan ini itu dimana-mana. Namun sayangnya, sepertinya 'pembangunan sumber daya manusia' dilupakan di antara hingar bingar pembangunan kota.

Sunday 30 October 2016

Review The Body Shop TEA TREE CLEARING FACIAL WASH & TEA TREE FLAWLESS BB CREAM

Waktunya review. Dua produk dari The Body Shop akan saya review sekaligus. Sebenarnya kedua produk ini sudah lama tidak saya pakai. Bahkan produknya sudah di pre-loved. Hehehe. Daripada mubazir tidak terpakai kan mending dijual buat skincare baru. Foto yang saya pajang sebenarnya foto pas dua barang ini lagi diiklankan. =D



Saturday 29 October 2016

MAKANAN KOREA : KIMCHI DAN KEISENGAN MEMBUAT BIBIMBAP (KERE)

Apa cuma gue disini yang suka ngiler kalau liat orang makan di TV? *Komentar ala-ala pembaca webtoon* =D Hehehe. Saya habis nonton episode lama Running Man dan ada acara makan-makannya. Tahu kan Running Man? Itu loh acara variety show Korea yang super lucu dan konyol. Sebenarnya saya sudah lama penasaran sama makanan Korea. Dari sejak zamannya nonton Family Outing, variety show pendahulu Running Man yang sama-sama tayang di SBS dan sama lucunya. Secara ada Yoo Jae Suk =D

Tuesday 25 October 2016

BERSAHABAT DENGAN DIABETES MELITUS (KENCING MANIS) : SUNTIK INSULIN

Bagi penderita diabetes melitus atau keluarga penderita diabetes melitus alisa kencing manis mungkin sudah sangat akrab dengan benda dalam foto di atas. Benda yang mirip polpen itu adalah suntik insulin. Kalau tutupnya dibuka, baru kelihatan jarumnya yang kecil imut-imut dan berisi cairan bening yang merupakan insulinnya.

Friday 14 October 2016

KEGAGALAN DEMI KEGAGALAN (PART. II CITA-CITA YANG KANDAS)


Kemarin sudah cerita di part I tentang salah satu kegagalan yang pernah saya alami. Bisa lihat disini. Sekarang mau cerita lagi, tapi kali ini tentang cita-cita dan target hidup yang tidak kesampaian.

Monday 10 October 2016

KEGAGALAN DEMI KEGAGALAN (PART I. GAGAL NIKAH)

Saya mau cerita atau lebih tepatnya curhat masalah kegagalan-kegagalan yang pernah terjadi dalam hidupku. Mulai dari gagal nikah (hiksss) sampai cita-cita dan target yang tidak tercapai sesuai dengan rencana.
(Subhanallah... Jangan baper yaa...)


Dulu, pas masih kuliah saya ingin sekali cepat-cepat nikah. Ingin menyempurnakan separuh agama dan mendapat pahala dengan menjadi istri soleha (eheeemmm...). Well, pas lulus sarjana keperawatan tuh kan masih harus kuliah profesi ners lagi. Tapi ada masa jeda antara saya lulus sarjana dan lanjut profesi ners. Di masa-masa itu saya galau. Tidak kerja maupun lanjut kuliah. Pada masa-masa itulah keinginan untuk menikah semakin meningkat. Yang tadinya sekedar wacana angan-angan, kemudian menjadi keinginan yang benar-benar ingin diwujudkan. "Ahhh... daripada pengangguran begini, belum lanjut kuliah juga, mending nikah. Asyik kali, bisa menyempurnakan separuh agama, menjalankan sunnah Rasul. Bosan jomblo." Gitu pikir saya. Sebenarnya salah juga sih. Karena kalau mau jujur malah jadi seperti pelarian.

WANITA DALAM LINGKARAN KEKERASAN RUMAH TANGGA


Setiap wanita yang menikah pasti mendambakan kebahagiaan dalam rumah tangganya. Hidup bersama suami yang baik hati dan anak-anak yang manis. Kenyataannya hidup tidak semanis teh 'asoy' buatan Maya. Diluar sana banyak wanita yang mendapatkan kekerasan fisik maupun psikis dari suaminya sendiri. Pria yang seharusnya menjaga dan memberikan rasa aman dan nyaman justru malah menjadi monster mengerikan yang menyiksa istrinya. Harusnya jangan di nikahi kalau mau di siksa. Janji pernikahan tidak sehina itu untuk di permainankan. Dan wanita tidak serendah itu untuk disakiti.
Entah kenapa banyak sekali orang di sekitar saya yang mengalami kasus Kekerasan Dalan Rumah Tangga (KDRT). 

Sahabat saya sendiri, usia pernikahan baru setahun sudah di bikin biru matanya sama bogem suaminya. Di kantor, ada seorang ibu dosen yang bercerai karena sering dipukul suaminya. Sebenarnya Ibu ini cerai bukan karena tidak tahan dipukul dan di bagi tendangan maut Tsubasa. Kalau di pukul dia masih tahan, cuma masalah katanya suaminya itu nikah lagi. Jadilah si ibu ini meradang dan akhirnya cerai. Cuma heran sih saya. Kenapa harus menunggi si suami selingkuh dulu baru minta cerai? Kok tahan yaa badannya di hantam pakai tinju dan tendangan? Padahal ibu ini mapan, cerdas dan penghasilannya lebih mapan dari suami. Istilahnya.nih, kalaupun cerai dia tidak akan kelaparan. Sedangkan si suami, kerjanya tidak jelas, kasar lagi. Tapi nyatanya si ibu bertahan lama sebelum akhirnya memutuskan cerai. 

Ada lagi satu lagi ibu yang suaminya selingkuh saat dia sedang mengandung. Bayangkan. Sudah dipergoki istrinya secara terang-terangan malah suaminya balik ngatain istrinya "dasar gila!!!" ASTAGFIRULLAH. Laki-laki macam apa itu? Dan laki-laki ini sering main kasar. Bahkan konon, si ibu ini pernah 2 kali keguguran sebelumnya karena KDRT. Kenapa? Kenapa oh kenapa ibu? Anda ini wanita berpendidikan dan mandiri. Kenapa anda membiarkan diri anda berada dalam cengkraman laki-laki kasar yang menginjak-injak harga diri anda? Inikah definisi sabar? Ataukah anda yang.... ? Ahhh... saya tidak sanggup berkata-kata.

Pernah sekali waktu kami membahas masalah KDRT. Salah satu ibu-ibu yang lain bercerita tentang tetangganya yang di siksa sampai berdarah-darah oleh pasangannya hingga membuat kompleks heboh dan Pak RT turun tangan. Kemudian si ibu yang suaminya kasar tadi berkomentar "iiihhh... kasar sekali, kalau suami saya paling hanya menampar, tidak sampai berdarah-darah seperti itu." What? Saya cuma iya kan saja kata-katanya barusan. Dalam hati saya bertanya-tanya. Ini maksudnya apa ya? Jadi di tampar itu bukan kekerasan? Bu, anda ini orang yang pendidikan loh. Seorang magister. Jadi, definisi kekerasan itu bagi anda adalah setelah berdarah-darah? Kalau cuma di tampar saja itu bukan kekerasan? Padahal dalam agama yang saya dan anda anut, memukul bagian wajah itu DILARANG KERAS. Kepala adalah bagian tertinggi dan terhormat manusia. Anda ini istrinya!!!

Keprihatinan lain yang membuat saya sedih adalah ibu ini punya anak perempuan yang masih kecil namun sudah kerap melihat ibunya ditampar dan bertengkar. Apa ini tidak menimbulkan trauma? Pernah pagi-pagi anaknya si ibu di bawa ke kantor. Salah seorang teman kantor menyapa anak ini, karena si anak kelihatan murung. "Halo nak, kenapa murung nak?" Teman kantor ini benar-benar tidak ada maksud apa-apa karena disangkanya si anak murung karena moodnya memang lagi tidak bagus. Anak-anak kan biasa begitu. Tapi anak ini memberi jawaban yang mengejutkan. "Ibuku dipukul sama ayah." Dengan ekspresi mau menangis. Namanya juga anak 4 tahun, polos. Ya dijawab apa adanya. Dia tidak mengerti rahasia keluarga. Teman kantor yang bertanya jadi salah tingkah, soalnya si ibu ada disitu. Akhirnya dia pura-pura tidak tahu jawaban si anak. Kasian kan anak ini? Masih kecil disuguhi dengan contoh yang tidak baik.

Anak ini anak perempuan, kelak dia akan menikah. Sejak kecil sudah melihat ibunya disiksa dan sering melihat pertengkaran orang tua. Sekedar info, anak ini dibawa ibunya pas mau melabrak ayahnya. Yang saya takutkan, akan tertanam pola pikir bahwa "wajar wanita mendapatkan kekerasan dari laki-laki" secara tidak sadar. Toh, ibunya juga dulu disiksa tapi dia tidak berbuat apa-apa.

Entah saya salah atau benar. Yang jelas saya sangat benci dengan laki-laki yang melakukan KDRT dan sangat gemaaaasssss dengan perempuan yang terus membiarkan dirinya dalam lingkaran kekerasan. Untuk kalian yang mengalami kekerasan dan telah berhasil keluar saya ucapkan selamat. Untuk kalian yang masih dalam lingkaran kekerasan dan tetap bertahan, saya yakin kalian punya alasan kenapa memilih bertahan. Tapi pertanyaan saya, sampai kapan?

#KDRT #STOPKDRT

Sunday 9 October 2016

CURHATAN ANAK BUAH GALAU


Kali ini edisi curhat karena galau masalah pekerjaan. Saat saya benar-benar sudah pada titik tidak tahan lagi. Ibu-ibu ditempat kerja yang baik di depan, nyatanya dibelakang 'menerkam' diam-diam.

Sekedar gambaran, saya ini honorer/pegawai kontrak di salah satu instansi pendidikan negeri. Posisi saya sebagai administrasi, yang kalau pada mau secara profesional di lihat apa tugasnya adalah berhubungan dengan pengarsipan, surat menyurat, buat absen. Itu saja.

Itu teorinya. Prakteknya saya mengerjakan lebih dari itu. Bahkan itu permintaan keuangan dana kegiatan praktek lahan. Padahal 'boss besar' sudah pernah bilang "honorer tidak ada urusan dengan masalah keuangan, tidak boleh tahu masalah itu." Faktanya, I do all they told me to do. Bahkan untuk masalah yang pekerjaan yang harusnya mereka yang kerjakan sebagai PNS, khususnya mereka adalah DOSEN, PENDIDIK. Mengawas ujian yang di nyata-nyata di SK tidak ada nama saya, melainkan nama mereka, saya lakukan. Mengeluh? Tidak. Saya ikhlas. Bahkan mengawas yang sebenarnya harusnya ada honornya tapi saya sama sekali tidak terima. Itu saya tidak permasalahkan, saya ikhlas saja membantu.

Kalau mereka mau jujur, bahkan para ibu-ibu ini ada yang TBC alias Tidak Bisa Computer. Pekerjaannya saya back up, soal ujiannya saya ketikkan. Nilai mahasiswa saya yang input. Surat usulan, minta tanda tangan, apalah apalah, semua saya kerjakan. Tahu apa yang saya dapat? Dibelakan saya mereka berkomentar menyakitkan. Katanya saya pilih-pilih pekerjaan. Itu salah ibu dosen yang terhormat berkomentar dan yang mengecewakannya ibu-ibu dosen yang terhormat lainnya tidak ada pembelaan sedikitpun kepada saya. Malah seperti mengiyakan tuduhan tersebut. Seperti lupa siapa yang back up pekerjaan mereka.

Saya dituduh seperti karena saya tidak membagikan surat ke pemberitahuan jadwal mengajar karena ibu dosen yang terhormat itu tidak memberitahukan saya untuk membagi. Suratnya sudah saya buat, sudah digandakan kemudian salah satu ibu, sebut saja Melati bilang "sini suratnya saya atur." Ok deh saya kasih. Seharian itu juga saya sudah banyak sekali pekerjaan, jadi saya karena ibu Melati mau membantu maka saya senang sekali.

Jam 4 sore saya langsung pulang. Saya kalau datang tepat waktu dan pulang tepat waktu. Iya dong. Saya tidak bayar untuk lembur. Surat itu belum di distribusikan. Saya pikir besok saja. Kan sudah sore juga. Meskipun sebenarnya terlambat karena besok sudah awal semester. Distribusi besok atau sekarang sama saja, toh saya saya yakin tidak ada dosen yang akan masuk pas awal jadwal kuliah (dugaan saya benar). Ternyata sore itu juga mereka diatribusikan. Dan berkomentarlah ibu satu itu, sebut saja ibu Racun, katanya saya pilih-pilih pekerjaan, sampai ada adegan pukul meja. Ini saya dapat info dari salah satu orang disitu juga. *saya elus dada saja*

Kecewa sekali. Kenapa saat ibu Racun bilang seperti itu, kemana yang lain? Ibu-ibu lupa yang saya kerja selama ini? Disuruh ini itu? Bahkan cerita ini sampai ke telinga ketua jurusan menurut seseorang ibu PNS yang dekat dengan saya. Tahu apa kata Kajur? "Loh, masa sih? Anak itu rajin loh. Semua surat-surat samai keuangan dia semua yang urus." Kajur yang tidak satu ruangan sama saya saja masih memberikan komentar positif. Kok ibu-ibu yang lain itu, yang nyata-nyata satu ruangan sama saya, nyata-nyata saya bantu pekerjaannya malah tidak ada pembelaan sedikitpun. Saya sangat kecewa dan hilang respect. Bahkan salah satu orang ibu dosen yang saya pikir paling baikpun ternyata sama saja.

Rasanya sudah benar-benar tidak sanggup melanjutkan pekerjaan disana. Saat ini saya menemani orangtua saya berobat di luar kota karena fasilitas di kota saya masih kurang, kurang lebih sudah tiga minggu. Telepon dari kantor berdering-dering terus. Saat saya sedang susah seperti ini pun mereka tidak mengerti. Padahal saya sudah izin di bagian kepegawaian. Malah saya di telepon katanya dicari boss besar. Nyatanya setelah saya konfirmasi, boss besar sama sekali tidak mencari. Disitulah saya berpikir, tenaga saya diperas habis-habisan tapi saat susah saya dibuang. Sudah bulat tekad saya untuk resign. Saya butuh uang, tapi bukan berarti harga diri saya di injak-injak.

Saturday 8 October 2016

JELEK, JERAWAT, NGGAK PD, INGIN OPERASI PLASTIK

Kalau lagi bercermin, apa yang kamu pikirkan ketika melihat dirimu disana? Bentuk muka agak lonjong, dagu tidak runcing, hidung lumayan, mata yang berlemak (hooded eye), alis kurang cetar, bibir yang agak tebal, pori-pori kayak sumur, bekas jerawat, kulit kusam dan bopeng yang mengganggu (ooohhh jerawat!!!). Begitulah penilaianku saat bercermin. Well, saya tidak jelek-jelek amat sih, tapi juga tidak cantik (menurut saya). Cuman, kadang-kadang merasa cantik juga sih. Hahaha. Labil banget ya?



Hmmm... sebenarnya malu juga mengakuinya. Jauh di dalam lubuk hatiku yang paling dalam ada perasaan minder. Come on! Perempuan mana yang tidak mau cantik? Sudah dari sananya memang perempuan ingin cantik. Intinya manusia ingin mempunyai fisik yang bagus dan sempurna.

Saya memiliki kakak-kakak sepupu yang usianya jauh di atas saya. Saat saya masih dibangku SD, mereka sudah kuliah. Saat itu ada dua kakak sepupu saya yang tinggal di rumah. Mereka saat itu mengidolakan Britney Spears. Era 90an. Hehehe. Mereka sering membahas tentang Britney yang cantik. Menurut mereka, bibir Britney bagus karena bentuknya tipis. Kemudian mereka bahas lagi artis-artis barat lainnya, saya tidak ingat siapa. Intinya dari percakapan mereka, diotak dan benak saya terbentuk pemikiran bahwa bibir cantik itu yang tipis. Kalau orang bibirnya tebal, berarti jelek. Saya yang memiliki bibir tidak setipis Britney akhirnya berpikir bahwa saya ini jelek.

Pemikiran bahwa saya ini jelek terus melekat dan kenyataannya memang saya bukanlah yang termasuk golongan cantik meskipun sebenarnya saya tidak jelek-jelek amat. Lumayan lah. Manis-manis gitu. Hahaha.

Momen yang paling menyiksa saya adalah saat saya berjerawat parah. Dari kelas XI SMA sampai awal tahun 2015 saya berjuang melawan jerawat. Ada kalanya tenang, jerawat tidak terlalu banyak. Tapi saat sedang parah-parahnya, muka saya jadi merah sekali karena penuh jerawat. Khususnya bagian pipi, dagu dan pelipis itu bagian yang paling sering jerawatan parah.

Meskipun berusaha bersikap positif, tetap humoris, tetap selalu ceria saat sama teman-teman, tapi jujur saat itu adalah saat dimana saya merasa sangat down, merasa jelek dan minder. Saya malas kemana-mana, kalau ketemu orang ada perasaan insecure "iihh, ini orang pasti liatin jerawat saya." :'( :'( :'(

Saat yang paling mengesalkan sekaligus bikin down adalah pas orang-orang berkomentar, "iiih, kok kamu jerawatan? Rajin-rajin cuci muka say, jerawat kamu banyak banget, bla bla bla." Saat ditanya begitu saya jawabnya sih sambil becanda dan ketawa-ketawa "Iyaaa... terlalu banyak memendam perasaan mungkin." Tapi dalam saya sakit, malu, sedih. Saya juga tidak mau begini. Kamu pikir saya sejorok itu apa? Sampai menyarankan rajin cuci muka. Saya malah pernah melampaui masa dimana saya cuci muka 5 x sehari. Setiap sebelum wudhu cuci muka dulu, sabun pencuci wajah di bawa kemana-mana. *Elus dada*

Memang tidak bisa di pungkiri penampilan fisik itu penting, meskipun memang bukan segalanya. Tapi yang pertama kali orang lihat pasti fisik. Orang-orang dengan fisik cantik dan tampan sering mendapat perlakuan spesial. Pada akhirnya membuat orang-orang yang biasa saja maupun yang dibawahnya biasa menjadi merasa tersisih dan minder. Lihat saja di lowongan pekerjaan selalu ada syarat "penampilan menarik". Di sekolah maupun kampus, seseorang bisa terkenal karena dua hal, dia pintar atau cantik/ganteng. Sebodoh-bodoh siswa atau mahasiswa kalau cantik/ganteng biasanya akan dapat pengampunan. Apalagi kalau mahasiswi ketemu dosen jelalatan. Waaahh, selamat deh kamu. Minimal dapat B.

Standarisasi fisik yang berlaku itulah yang membuat kaum-kaum standar sampai dibawah standar merasa minder. *hiks*. Kadang, saya pun bisa memahami kenapa orang-orang mau operasi plastik dan mengubah total dirinya. Meskipun saya tetap menentang itu karena tidak sesuai dengan ajaran agama yang saya anut (yang mau bilang saya sok religius, terserah).  Adanya standarisasi menimbulkan perasaan insecure yang akhirnya mendorong diri merasa minder kemudian merasa apa yang ada di dirinya harus diganti. Jujur, saya kadang mikir "mungkin bagus kalau dagu saya agak runcing, terus bibirnya di ubah dikit, ohhh, dan seandainya bopeng-bopeng halus ini hilang." Ada momen-momen seperti itu. Momen dimana perasaan insecure itu datang dan bikin saya merasa sangat jelek saat bercermin yang membuat saya ingin operasi plastik. Hahahaha.

Untungnya, perasaan insecure itu tidak menguasai saya. Dengan lebih membuka mata dan telinga melihat apa yang ada disekitar. Saya ingin cantik karena berpikir bahwa saya bisa memiliki segalanya dengan kecantikan. Hidup saya akan lebih mudah. Ternyata tidak juga. Teman saya yang cantik dan sangat populer semasa SMA ternyata hidupnya sama saja dengan saya. Malah kalau mau dipikir hidupnya lebih berat. Cantik bisa dapat cinta? Buktinya teman kantor saya suaminya main belakang terus sama perempuan lain.

 Akhirnya saya sadar bahwa masing-masing manusia lahir dengan kelebihan dan kekurangan masing, masalah dan cerita hidup masing.  Yang membedakan saya dan para makhluk cantik adalah pujian. Mereka memang sering dan dikelilingi dengan pujian. Yaa, mungkin manusia kalau kita juga kadang ingin dipuji.

Daripada sibuk dengan pikiran negatif dan mengejar fisik  sempurna yang pada akhirnya akan hilang, lebih baik saya fokus menjadi pribadi yang baik. Belajar, bekerja keras, menjadi mandiri, bergaul dengan teman dan orang baik, memperbaiki diri dan melakukan hal-hal positif lainnya. Bahagia itu dari hati yang bersyukur. Toh, dunia ini hanya sementara. 😊😊😊

Friday 7 October 2016

HAPUS UJI KOMPENTENSI? SEJAHTERAKAN PERAWAT...

Saya bukan orang yang aktif sekali di sosial media jika itu diukur dari seberapa sering buat status dan membagikan foto. Tapi hampir semua sosial media saya punya, mulai dari facebook, twitter, instagram dan path. Sosial media saya gunakan hanya untuk terhubung dengan teman-teman serta mendapatkan informasi yang dibagikan teman atau lewat grup.

Di facebook saya bergabung di sebuah grup perawat. Niatnya sih mau menambah ilmu, berhubung saya kan mengabdi di pendidikan bukan pelayanan. Siapa tahu ada update ilmu terbaru, jadi bisa menambah ilmu. Alhamdulillah, cukup banyak info yang bermanfaat. Mulai dari info lowongan kerja, teman-teman yang membagikan pengalamannya, atau sekedar diskusi bermanfaat lainnya.

Dari sekian banyak postingan di grup tersebut, tidak sedikit pula yang curhat masalah kesejahteraan. Masalah gaji kecil, saya rasa kita sudah tahu sama tahu lah. Kalau berstatus "honorer" atau "mengabdi" itu syukur-syukur kalau di bayar. Ada juga yang curhat masalah uji kompetensi dan STR perawat. Ada yang bilang, kok harus uji lagi? Kita kan sudah wisuda, sudah kuliah lama, sudah pegang ijazah. Kok masih diragukan? Uji kompetensi dan STR menghambat cari kerja. Belum lagi perpanjangannya yang harus punya 25 SKP dalam 5 tahun. Pokoknya, beberapa orang tersebut "nyinyir" sekali terhadap Uji Kompetensi dan STR kalau menurut saya. Bahkan ada beberapa yang berkomentar "PPNI nyusahin niihh!!!" Intinya seperti itu.

Jujur saya merasa gemes-gemes sebel juga sih sama komentar-komentar itu (maaf yaa, mungkin akan ada yang tersinggung). Pertama, salah alamat kalau minta PPNI menghapua Uji Kompetensi, yang buat peraturan bukan PPNI bapak/ibu sekalian. Melainkan Kementerian Kesehatan yang tercantum dalam PERMENKES RI NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN. Bukan cuma tenaga keperawatan saja, tapi semua tenaga kesehatan itu perlu di registrasi dan untuk mendapatkan yang namanya STR harus uji kompetensi. Ya apa tidak malu kalau profesi keperawatan sendiri yang teriak-teriak tidak mau uji kompetensi?

Selain itu, saya merasa uji kompetensi ini baik tujuannya. Yaitu, untuk menyaring tenaga kesehatan (termasuk di dalamnya Perawat) yang benar-benar berkompeten. Muncullah kemudian statement "Loh kok? Kita kan udah kuliah bertahun-tahun! kurang apa coba?" Kalau menurut saya, kuliah bertahun-tahun di tambah praktek di lapangan (dengan status mahasiswa) bukan jaminan bahwa setelah di wisuda lantas layak turun di lapangan kesehatan yang sesungguhnya. Banyak loh, yang kuliahnya cuma asal datang, lulus karena nyontek, skripsi dibuatin, praktek lapangan cuma asal lewatin stase, ngerjain tugas tapi tidak ada yang tersangkut ilmunya diotak dan dihati.

Bukan mau sombong, mentang-mentang saya sudah pegang STR. Tapi kalau diperhatikan, teman-teman saya yang belum lulus uji kompetensi ya bisa di bilang memang karekteristiknya seperti itu. Kuliah dan praktek asal lewat. Sedangkan yang benar-benar serius dan melewati setiap stase dengan sungguh-sungguh, Alhamdulillah kami lulus dalam sekali ujian. Dan ada juga yang setelah 2 kali ujian. Semua sesuai usaha dan do'a masing-masing. Allah Maha Melihat usaha dan Maha Mendengar setiap do'a-do'a hamba-Nya.

Kemudian yang jadi permasalahan lagi adalah setelah 5 tahun, STR harus diperpanjang dengan salah satu syarat memiliki 25 SKP yang dirasa memberatkan. Salah satu untuk mendapatkan SKP adalah seminar. Ini lagi yang jadi ketidaksetujuan beberapa teman sejawat. Seminar dianggap cuma mempersulit karena harus bayar yang di rasa mahal, padahal beberapa teman sejawat keuangannya belum stabil (sama lah kayak saya, hehehe).

Mungkin ini juga karena kurang informasi. Seminar bukan satu-satunya cara mendapatkan SKP. Kerja di pelayanan itu sudah dapat SKP juga loh. Dan bikin asuhan keperawatan, lengkap kemudian di print itu ada SKPnya juga (Kemudian di grup ada lagi yang komentar, ngeprint kan bayar. Maa Sya ALLAH. *ngelus dada saya* Hehehehe). Intinya, 25 SKP dalam 5 tahun itu rasanya bisa kok tercapai. Saya yang tidak di pelayanan saja optimis dan mulai rajin ikut seminar. Masa yang sudah di pelayanan dengan segala kemudahannya tidak bisa.

Seminar ini jangan cuma mau SKPnya saja kawan. Yang penting sertifikat tapi tidak menghadiri seminarnya. Dengan mengikuti seminar itu kita bisa upgrade ilmu, bertemu teman sejawat dan menunjukkan eksistensi perawat di bidang kesehatan (cieeeee...)

Kemudian, perawat yang curhat masalah kesejahteraan. Ini sudah jadi cerita basi di antara kita sebenarnya. Kita sudah tahu sama tahu lah gimana gaji perawat. Kalau iming-iming materi terjun ke dunia keperawatan, jangan terlalu berharap. Saya juga tidak bisa komentar banyak masalah ini. Saya mending curhat ke ALLAH biar rezeki saya dicukupkan. Kalau curhat ke Kemenkes juga kan belum tentu sampai dan belum tentu didengar.

Kalau merasa mendapat gaji tidak layak di rumah sakit atau puskesmas, tinggal ambil keputusan. Tetap disitu atau cari pekerjaan lain. Saya sendiri memilih usaha lain ketimbang mengabdi tanpa gaji. Mending jualan apa saja yang penting halal. Mungkin, akan ada yang mencibir. Terserah ini pilihan saya. Bukan berarti saya akan berhenti dari profesi keperawatan. Saya mencari tempat yang "layak" sembari mengumpulkan dana untuk nanti buka praktik mandiri keperawatan sambil terus belajar. Berhenti mengeluh, segera bertindak, semangat dan berdo'a. Itu pilihan saya.

Semangat Perawat Indonesia.

Friday 2 September 2016

REVIEW SINGKAT BEDAK GARNIER LIGHT COMPLETE (BEDAK UNTUK KULIT BERMINYAK)

Hai semua...

Sekarang mau review singkat bedak  Garnier Light Complete Face Whitenning. Saya sudah kenal bedak ini sejak zaman kuliah dari teman saya. Tapi tidak berani pakai karena entah kenapa warnanya kelihatan gelap 😅 Takut pas pakai malah jadi kusam. Sebenarnya tergoda karena liat hasilnya sama teman kuliah saya bagus sekali. Tapi tetap di tahan.



Tuesday 16 August 2016

MENGHILANGKAN BOPENG, SCARS BEKAS JERAWAT MONSTER MENGERIKAN 😳

Setelah berjuang habis-habisan melawan jerawat dan akhirnya sembuh, *ALHAMDULILLAH 😊 * sekarang masalah saya selanjutnya adalah bekas jerawat. Kalau cuma flek-flek hitam sih banyak produk yang bisa menanganinya, mulai dari yang murah sampai yang mahal pakai SANGAT... 😅

Tapi masalahnya, bekas jerawatku itu berupa BOPENG... ohhhh NOOOOO.... 😰😭😭😭 Bopeng tuh bikin percaya diri saya menurun. Kalau lihat wajah orang-orang yang licin sering ada perasaan sedih, terus dalam hati ngebatin "Kenapa cuma saya di dunia ini yang bopeng?" *lebay* padahal banyak siihh orang di dunia ini yang bopeng. Tapi tetap ada semacam perasaan, mmm.... merasa jadi spesies yang berbeda. Spesies bopeng 😞😞😞 *sedih* aaahhh... pokoknya perasaan ini hanya di mengerti oleh orang bopeng 😩

Dan perasaan itulah yang membawaku dalam pencarian untuk menghilangkan bopeng ini. Setelah browsing internet, banyak tindakan-tindakan untuk bopeng ini, seperti mikrodermabrasi, setrika wajah (radiofrekuensi), dermarolling/microneddling, laser sampai operasi plastik 🙄 , dan semua perawatan yang ditawarkan itu harganya untuk ukuran dompetku itu termasuk MAHAL 🤔

Sampai suatu hari, aku ketemu klinik kecantikan yang menawarkan mikrodermabrasi dengan harga murah meriah. Cuma 100rb/treatment. Langsung deh saya ke klinik itu dan mencoba. Sudah beberapa kali coba dan tidak ada hasil 😑. Oh yaaa... Mikrodermabrasi tuh rasanya cekit-cekit kayak di cubit-cubit dan setelah di mikrodermabrasi muka akan merah kayak udang rebus.

Setelah itu, saya juga coba setrika wajah  (radiofrekuensi). Rasanya tuh hangat-hangat di muka. Dan, saya kembali kecewa karena belum ada hasil 😑 Saya setrika wajah di klinik kecantikan yang sama tempat saya mikrodermabrasi.

Btw, yang mau tau apa itu mikrodermbrasi dan setrika wajah silahkan browsing sendiri yaaa... hehehe 😁

Belum puas, akhirnya saya ubek-ubek si GOOGLE. Saya ketemu tentang dermarolling/microneddling dan laser wajah. Perawatan itu bisa di dapat di dokter spesialis kulit dan harganya MAHAL untuk dompet saya, saudara-saudara sebangsa dan setanah air 😭 sekali treatment tuh bisa sampai 1jt. Kebetulan saya punya sepupu yang punya masala bopeng juga. Dia treatment ke dokter spesialis kulit dan setiap treatment dia keluar 1jt. Sedangkan dermarolling tidak di lakukan sekali dua kali. Tapi berkali-kali 😓

Saya ingin sekali dermarolling. Saya ubek-ubek lagi GOOGLE. Eeehhh, malah dapat thread di salah satu forum tentang dermarolling sendiri di rumah. Jadi, mereka beli alatnya, yaitu dermaroller kemudian mereka pakai sendiri. Saya search lagi, akhirnya ketemu video-video orang yang dermarolling sendiri di Youtube.

oh yaa, saya mau kasih tahu apa itu dermaroller/dermarolling buat yang belum tahu. Derma Roller (disebut juga skin rollers, microneedle rollers ) adalah sebuah alat yang pada bagian kepalanya terdapat ratusan jarum baja mikro yang dapat menembus lapisan dalam kulit ketika digelindingkan, sehingga dapat merangsang perbaikan kulit dari dalam. Hal ini dapat merangsang produksi elastin dan kolagen kulit secara efektif.

Jadi, kulit kita dibikin luka, nanti luka itu akan membentuk kolagen yang akhirnya kulit meregenerasi kulit. Semoga kalian mengerti. Kalau tidak mengerti, silahkan browsing lagi 😃😃😃

Nah, akhirnya saya beli deeehhh dermarollernya. Soalnya yang di forum itu banyak yang kasih testi ada kemajuan. Dan juga liat di youtube banyak yang sukses. Jadi bikin saya semakin semangat.

Saya pertama kali pakai yang jarumnya ukurannya 0.5 mm. Setelah 4 kali pakai belum ada kemajuan yang terlalu signifikan. Akhirnya saya putuskan beli yang ukuran 1 mm. Untuk yang ukuran 1 mm ini saya sudah 3 kali pakai. Dan, mmmm... masih biasa-biasa saja. Belum WOW.

Jujur, saya ada perasaan down, sempat kayak patah semangat. Tapi saya baca-baca lagi di forum dan nonton video di youtube. Mereka yang berhasil dengan dermarolling itu sudah melakukannya dalam waktu yang lama. Bahkan bertahun-tahun. Tidak ada apa-apanya dengan saya yang baru pakai dalam hitungan bulan saja.

Dan, kalau saya pikir-pikir, mungkin kurang berhasil karena serum yang saya pakai cuma serum vitamin C biasa yang merek probio C. Rencananya saya mau ganti pakai serum yang mengandung Argireline. Serupa dengan botox tapi berbentuk serum. Bukan di suntikkan. Argireline ini mengandung zat peptides yang bagus untuk regenerasi kulit.

Mmmm.... apalagi yaaa? Ooohh ya, dermarolling ini rasanya sakiiiiittt loh. Makanya orang-orang pakai krim anestesi sebelum 'menggilas' mukanya denga dermaroller. Tapi, saya sendiri lebih memilih meringis menahan sakit daripada pakai krim anestesi. Kenapa? Soalnya muka saya sensitif sekali. Takut bruntusan. 🙄

Untuk masalah frekuensi pemakaian sesuai dengan proses regenerasi kulit, ada yang bilang 14 hari sekali, ada juga yang bilang 21 hari sekali. Saya sendiri kadang pakai tiap 14 hari sekali, kadang juga 21 hari sekali.

Insya ALLAH, Saya masih akan terus melakukan dermarolling dan Insya ALLAH mau ganti pakai serum argireline, tapi masih cari merek yang bagus. Karena katanya niiihh, hasilnya baru akan kelihatan *dikit* setelah 15 x pemakaian 😅 kecuali kalau ada yang mau endorse saya operasi plastik, jadi tidak usah capek-capek rolling muka. Hahaha... 😄

Mmmmm.... Insya ALLAH saya akan update-update lagi nanti tulisan ini kalau misalnya banyak yang ingin tahu perkembangan saya (*gubraaakkk... sok penting banget 😄😄 hahaha*)

Ini saya kasi bonus foto dermaroller dan muka horor saya. 😱😱😱😱


Yang mau liat QnA di Youtube :

Untuk tutorialnya di :

Monday 2 May 2016

Review Diva Beauty Drink

Assalamualaykum teman-teman...
Yang nyasar kesini pasti sedang cari-cari review Diva Beauty Drink atau solusi menghilangkan jerawat... 
Baiklah... langsung saja yaa. Saya tahu Diva ini sudah lama tapi baru tertarik coba saat teman kantor saya minum ini dan hasilnya bagus. Jerawat dia yang besar-besar jadi kempes. Memang saat ini saya tidak jerawat parah lagi, tapi Diva Beauty Drink manfaatnya buat kulit seluruh tubuh. Diva ini kandungan Colagen-nya tinggi. Kebetulan saya sedang mempersiapkan diri untuk Dermaroller, jadi saya pikir mending minum ini dulu supaya nanti pas dermaroller produksi Colagen kulit jadi makin bagus.
Jadi deh saya beli dengan harga 60ribu/dos di salah satu supermarket. Tapi kalo di H*permart harganya 70ribuan...
Sekitar 2-3 pasca minum Diva, tiba-tiba muncul jerawat segede biji jagung di hidung. Agak panik jadinya. Tapi kata teman saya, dia pas pertama minum juga gitu. Muncul 1 jerawat gede habis itu kempes sendiri dan jerawatnya yang memang sudah ada perlahan kempes dan hilang. Ya sudah saya berhenti panik dan lanjutkan.
Yang saya rasakan memang kulit jadi lebih sehat dan lama kelamaan jerawat di hidung itu akhirnya hilang sendiri. Kulit tangan saya yang belang mulai cerah. Pokoknya kulit saya jadi lebih cerah. Kulit wajah saya kayak mengkilat gimanaaa gitu... Tapi bukan karena minyak 
Dampak lain yang saya rasakan nih pencernaan saya jadi lancar. Biasanya saya BAB kurang lancar. Malah pernah 1 minggu tidak BAB  setelah minum Diva saya jadi BAB tiap pagi yang mengakibatkan telat ke kantor... hahaha... Maa Sya ALLAH bermanfaat sekali Diva ini. Padahal di iklan kan katanya cuma buat kulit.
Satu lagi, setelah minum Diva ini haid saya juga jadi lancar. Tepat waktu. Padahal biasanya suka telat dan nyeri kalau pas lagi haid. Tapi kali ini lancar tidak telat tanpa sakit. Maa Sya ALLAH, Alhamdulillah.
Kabar gembiranya lagi, tidak menyebabkan GENDUT.  Padahal biasanya kalah minum-minum suplemen kulit berat badan saya jadi naik.
Bagus deh pokoknya Diva ini. Kecuali   satu hal. Katanya ini enak menurut iklan dan testimoni teman saya. Nyata ini tidak enak sama sekali menurut saya. Rasanya aneh. Tidak asam tidak manis tidak pahit. Susah di deskripsikan. Pas di endus-endus tidak ada bau. Tapi pas masuk mulut, tiba-tiba aromanya terasa sampai ke hidung. Yang kalau menurut saya baunya seperti kutu busuk. 
Soal rasa relatif sih. Tergantung orang yang menilai. Paling penting kan khasiatnya.  Kandungan Diva memang bagus, ada buah pome, biji anggur dan kawan-kawan. Kalian bisa search sendiri di google. Soalnya ini khusus buat review saja. Pokoknya Diva Beauty Drink ini sangat saya sarankan. Selamat Mencoba yaa... 
(Kalau ada Typo harap maklum, ini dibuat dan diposting lewat HP  )

Saturday 26 March 2016

PERJUANGAN MELAWAN JERAWAT DENGAN BAHAN ALAMI (EPISODE AKHIR)

Hallo...
Bahas masalah kulit lagi niihhh... Kalau yg pernah baca tulisan di blog saya pasti tau kalau jenis kulit saya adalah berminyak dan cenderung sangat mudah berjerawat. Jerawat besar lagi... Sebesar biji jagung. Merah dan mengerikan. Alhamdulillah sudah sejak setahun ini bebas jerawat. Kalaupun ada cuma 1 atau 2 biji saja, itupun juga cuma kalau mau datang bulan saja. Saya yakin diluar banyak yang lagi galau karena jerawat. Makanya saya mau bagi pengalaman saya ke teman-teman semua.