Tuesday 29 November 2016

FILLER, TANAM BENANG, OPERASI PLASTIK, YA ATAU TIDAK?

Zaman sekarang apa sih yang nggak bisa? Kayaknya istilah itu memang benar adanya. Hal-hal yang zaman dulu tidak terbayangkan sekarang ada di depan mata. Kemajuan teknologi di segala bidang telah mempermudah hidup manusia. Alhamdulillah kita hidup di zaman sekarang. Mau apa-apa gampang.

Bidang kedokteran, khususnya aesthetic pun mengalami kemajuan. Kamu yang pesek bisa mancung, warna bola mata kamu bisa di ganti permanen, kulit hitam bisa diputihin, model bibir dower atau tipis bisa dipilih, rahang bisa di gergaji. Pokoknya asal ada uang cantik bisa dibeli. Makanya nggak salah kalau zaman sekarang ada istilah 'cantik itu tidak cuma sakit tapi juga mahal'.

(Sumber gambar : globaltimes.cn)


Ada orang rubah bentuk wajah sudah sering di dengar. Entah itu  dengan operasi atau sekedar di filler. Si A operasi rahang, si B filler bibir, si C tanam benang. Kenyang sama yang beginian kalau zaman sekarang. Filler bibir tuh yang paling sering akhir-akhir ini. Akibat obsesi pengen kayak Kyle Jenner. Idolanya bibirnya di dowerin, para fans juga pengen dower. Maa sya ALLAH.

Kalau saya pribadi sendiri ditanya masalah merubah bentuk wajah entah itu di atas meja operasi atau sekedar di filler-filler (yang tetap saja tidak alami) tentu saya akan katakan TIDAK. Karena jelas-jelas bertentangan dengan keyakinan saya yang melarang merubah bentuk. Kecuali memang di karenakan kecelakaan  yang menyebabkan cacat sehingga butuh operasi plastik dan yang semisalnya.

Meskipun menolak dan tidak setuju dengan rubah bentuk wajah dengan filler, tanam benang atau operasi plastik, tapi saya tidak mau menghakimi mereka sebagai pendosa bla bla bla, karena itu bukan tugas saya. Itu urusan masing-masing dengan Sang Pencipta. Dan balik lagi sama keyakikan masing-masing dan kepatuhan terhadap keyakinan masing-masing. Khususnya untuk mereka yang masuk kategori 'kurang good looking' yang sudah pada tingkat benar-benar sangat tidak good looking.

Saya tidak cantik, tapi setidaknya saya tidak jelek-jelek sekali sampai pada tingkat dimana ada yang menghina, mencela dan mengejek. Ada beberapa orang yang mungkin berada pada tingkatan dimana mereka mengalami itu semua sampai-sampai mereka ingin menjadi orang yang benar-benar baru. Merubah diri mereka dengan operasi plastik agar tidak lagi terpinggirkan.



(Perubahan super. Sumber : koreaboo)

Tidak bisa di pungkiri bahwa tampilan adalah salah satu hal penting dalam hidup. Si cantik yang otak dan kemampuan kerjanya biasa-biasa saja diterima untuk bekerja, sementara si jelek yang super pintar dan punya kemampuan kerja yang lebih tinggi di tolak. Kenapa? Karena mukanya jelek. 

Ada beberapa orang yang hidupnya seperti itu. Tidak punya kesempatan hanya karena mukanya jelek, padahal dia punya kemampuan dan kualitas sebagai manusia yang sangat baik. Kemudian akhirnya dia memilih operasi plastik. Yang kasusnya kayak gini saya tidak berani komentar. Karena saya tidak pernah merasakan bagaimana susahnya jadi dia.

Cuman ada beberapa orang yang nggak ada syukur-syukurnya. Mukanya sudah cantik tapi masih permak sana-sini. Pernah liat mukanya Kyle Jenner sebelum bibirnya tebal dan kulitnya masih putih pucat? Kalau dari sudut pandangku sih, nggak ada yang salah sama mukanya. Yang jauh lebih tidak cantik dari dia aja masih oke-oke aja, memilih untuk tidak operasi plastik. Contohnya, Mpok Elly yang enggan operasi plastik.

Kakak Kyle yang lebih dulu eksis, Kim Kadarshian yang mungkin jadi role modelnya Kyle juga malah lebih WOW. Nggak cuma muka, badannya juga di rombak. Padahal menurut saya, muka dan badannya lebih OK sebelum di sumpal silicone di atas bawah muka belakang. Kayaknya mereka harus belajar bersyukur dari Mpok Elly deh. -___-

Di Indonesia artis-artisnya nggak mau kalah. Dari yang cuma tanam benang, filler sampai ada yang di rombak abis-abisan dengan operasi plastik. Padahal mukanya udah cantik. Eh, malah di ubah-ubah. Beberapa ada yang terobsesi sama bibirnya Kyle dan bibirnya dibikin mirip. Tidak bisakah kamu menjadi dirimu sendiri tanpa harus mengikuti gaya orang lain?

Bahkan di kalangan bukan selebritis pun segala suntik, filler, tanam benang bla bla bla sudah lazim. Di Kendari ada beberapa klinik-klinik kecantikan yang menawarkan suntik putih, tanam benang biar tirus, mancung, dagu lancip dan lain-lain. Malah ada anak SMA juga loh yang konon suntik putih, tanam benang, bla bla bla di klinik kecantikan.
Ditambah sekarang banyak dokter umum yang bisa memancungkan hidung tanpa harus operasi plastik. Mereka itu ikut pelatihan aesthetics dalam waktu yang cukup singkat. Kemudian, taaaaraaaaa. Dengan benang ajaib, hidung kamu bisa dimancungkan sama dokter umum.

Dengan harga jauh lebih murah daripada operasi, klinik kecantikan yang ada di sana sini dan harga lebih murah daripada spesialis bedah, promosi foto before after yang menggiurkan. Nggak heran kalau banyak yang jadi tertarik dan melakukan prosedur rubah bentuk wajah. Ya, itu urusan masing-masing sih.

Cuma saya heran deh dengan obsesi terhadap kecantikan yang terlalu berlebihan akhir-akhir ini. Sampai-sampai kadang sudah benar-benar kayak nggak masuk akal. Kalian tahu Jordan yang terobsesi sama Kim Kadarshian atau Pixee Fox yang terobsesi mirip tokoh kartun? Bukannya jadi bagus malah jadi aneh dan membahayakan dirinya.

(Jordan via dailymail.uk)

Saya secara pribadi takut dan serem liat tampangnya Jordan dengan alis kotak dan bibir super dower. Si Pixee lebih gila lagi. Mukanya tuh aslinya sudah cantik, eh malah di operasi. Ditambah dengan silicone di dadanya super besarrrr dan dia buang 6 tulang rusuknya dia. Subhanallah. Apa nggak takut sakit dia? 

Punggungnya menyangga dada yang super besaaaar dan beraaat ditambah organ-organ penting tubuhnya seperti hati dan ginjal yang sudah tidak terlindungi tulang rusuknya. Saya ngebayangin dia lagi lari-lari terus tiba jatuh, akan mudah sekali organ dalamnya cedera kalau terbentur sesuatu. Terus saya takut dia tiba patah di tengah-tengah. =D hehehe

Zaman sekarang tuh operasi plastik sudah jadi kayak industri. Ladang uang yang banyak. Khususnya negara-negara yanh jadi surganya operasi plastik kayak Korea, Thailand atau Amerika. Ok sih, itu menghasilkan uang. Tapi pikir juga kali. Kalau ada orang datang pengen di rubah aneh-aneh, mending kirim dia dokter ke spesialis jiwa aja. Karena bukan fisiknya yang harus diubah, tapi kondisi jiwanya yang kurang sehat.

Sebenarnya kita itu korban. Korban standar sosial yang menetapkan ini harusnya begitu, ini harusnya begini, yang seperti itu jelek, yang seperti ini bagus. Tanpa sadar, termasuk saya pun kadang jadi terobsesi dengan standar-standar itu. Aaaaahhhh, andai saya begini, andai saya begitu. Saya ingin begini, ingin begitu. 

Obsesi-obsesi terhadap kesempurnaan. Padahal nggak ada orang yang bisa sempurna. Mengejar kesempurnaan itu kayak minum air laut. Hausnya nggak hilang-hilang.

2 comments:

  1. Aku ngilu liat 2 foto terakhir, dan sedih aja liat foto yg before after.. Oke, ga pengen nge judge juga org2 yg ngelakuin itu. Biar aja itu urusan dia ama yg maha kuasa. Yg penting aku pribadi ga bakal mau ngerubah2 apa yg udh diksh Tuhan mbak.. Takuut :(. Belum lagi itu semua kan ga permanen hasilnya. Beberapa thn sekali ttp hrs di periksa ulang dan biayanya ga murah.

    Eh tp ada 1 temen kantorku yg operasi plastik loh , di korea. Dia cowo, tp oplas ngerubah mukanya jd lbh tirus, mata jd punya kelopak, dan yg lbh parah operasi supfya punya payudara :(. Company tempat aku kerja memang perusahaan asing yg samasekali ga keberatan dgn LGBT , jd kalo ada staff yg mau berubah jd transgender , ga ada masalah.. Tp aku sedih aja temenku sampe begitu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mumu Ahmad (Okino Mosaa)30 November 2016 at 05:04

      Yg 2 terakhir itu jatuhnya kayak obsesi yang aneh... -_- horror... kalau yg before after nggak berani deh, soalnya mrka itu org korea dimana penampilan is number one sampe pd tingkat yg tinggi... standar cantiknya cetaaarrr... =D

      Sedih dan prihatin tp nggak bisa apa2... cuma bisa doain... sapa tau sadar temannya suatu hari nnti... kayak Sam Brodie...

      Delete